Masuknya Bos Alibaba Diharapkan Tak Bunuh Startup Lokal
Masuknya Bos Alibaba Diharapkan Tak Bunuh Startup Lokal – Rudiantara selaku Menteri komunikasi dan informatika pekan lalu mengajak Jack Ma untuk masuk dalam dewan pengarah eCommerce Indonesia seperti apa yang telah dirancang dalam roadmap eCommerce beberapa bulan lalu. Beliau mengajak Jack Ma ketika beliau mengunjungi markas besar Alibaba di Tiongkok.
Atas pemintaan itu, pendiri sekaligus Chief Executive Officer Alibaba Group, Jack Ma, menyambut positif permintaan Rudiantara sekaligus mewakili pemerintahan indoneia untuk menjadi penasihat. "Alibaba Group telah mengkonfirmasi bahwa Jack Ma menerima tawaran Rudiantara sebagai penasihat ekonomi dalam urusan e-commerce," bunyi keterangan resmi Alibaba.
Namun niat Rudiantara tersebut menuai kontroversi. Bahkan menurut Kamilov Sagala, Direktur Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), sepak terjang dari Rudiantara sudah melenceng dari Nawacita dalam mengemban jabatan menteri komunikasi dan informatika (Menkominfo).
Kamilov Sagala menuturkan bahwa langkah ini seperti memberikan karpet merah bagi pengusaha asal Tiongkok itu untuk menguasai e-commerce Indonesia. Selain itu, Beliau juga memaparkan, tentang Tiongkok yang sedang tengah membangun kembali kejayaan jalan sutera (silk road) dengan adanya e-commerce. Kita sebagai warga indonesia, jika tidak pintar-pintarnya dalam memposisikan diri dan menjaga kedaulatan, bisa-bisa berubah hanya menjadi bagian kecil dari perdagangan onlineinternasional tersebut. Bukan sebagai pemain utama justru malah sebagai pemain cadangan nantinya.
Selama hampir dua tahun sebagai Menkominfo, Kamilov Sagala tengah memperhatikan Rudiantara yang melenceng dari Nawacita dan Trisakti, khususnya dalam mewujudkan kemandiran ekonomi berbasis teknologi digital di Indonesia. "Ini bukti melencengnya Rudiantara dari Nawacita dan Trisakti bisa dilihat dari rekam jejak kebijakan yang diambilnya selama dua tahun terakhir. Dimulai dari kontroversi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) smartphone 4G, rencana uji coba balon Google, revisi biaya interkoneksi dan aturan telekomunikasi serta frekuensi yang dianggap pro asing. Terakhir, ide mengangkat bos Alibaba, Jack Ma, masuk dalam Steering Committee (SC/Dewan Pengarah) untuk Road Map eCommerce Indonesia", Ujar Kamilov Sagala.
Menanggapi hal tersebut, pakar Digital Marketing, Anthony Leong meminta Presiden Jokowi untuk berhati-hati. Menurut pengusaha muda itu, keputusan tersebut dikhawatirkan mengancam kelangsungan ekosistem industri usahan rintisan (startup) lokal.
Padahal di Indonesia sendiri disebut-sebutkan memiliki potensi yang besar untuk eCommerce. Pada tahun 2015, pengguna internet di Indonesia mencapai 93,4 juta jiwa, meningkat cukup pesat jika dibandingkan dengan 88,1 juta jiwa pada 2014.
Potensi e-commerce indonesia terlihat dari angka 77% dari penggunaan internet digunakan untuk mencari informasi produk dan berbelanja online, pelanggan online shop yang mencapai 8,7 juta orang, dan nilai transaksi yang diprediksi mencapai US$ 4,89 miliar pada tahun 2016. Pada 2020, volume e-commerce diprediksi dapat mencapai US$130 miliar.
“Jika mau jadi penasihat boleh saja. Akan tetapi harus sebatas mengarahkan, bukan menguasai. Jangan sampai jaringan startup China membunuh startup lokal kita,” ujar Anthony melalui pesan singkat yang diterima VIVA.co.id, Jumat 9 September 2016. Menurutnya, skema yang terbaik dari kerja sama Alibaba dan Indonesia yaitu saling kolaborasi dan sinergi satu sama lain. Tapi, ia menegaskan, pada posisi tersebut startup lokal jangan mau jadi pecundang.
“Sinergi harus dikolaborasikan. Ekspansi diiringi sinergi itu lebih fair. Startup Indonesia tetap harus dipegang oleh kita sendiri. Meski ada nama besar bukan berarti mereka dengan suka hati menguasai perekonomian Indonesia,” ujarnya menambahkan.
Demikian tentang Masuknya Bos Alibaba Diharapkan Tak Bunuh Startup Lokal yang bisa saya sajikan, apabila ada yang belum jelas bisa ditanyakan melalui kotak komentar. Semoga postingan ini bisa bermanfaat bagi anda